Kamis, 06 Januari 2011
serba-serbi nusantara: piton-piton khas ngawi
serba-serbi nusantara: piton-piton khas ngawi: "perayaan 7lapan (1lapan=35hari), dalam tradisi Jawa disebut piton-piton. piton-piton itu sendiri merupakan rangkaian upacara siklus hidup ya..."
piton-piton khas ngawi
perayaan 7lapan (1lapan=35hari), dalam tradisi Jawa disebut piton-piton. piton-piton itu sendiri merupakan rangkaian upacara siklus hidup yang sampai saat ini masih dilakukan oleh sebagian masyarakat Jawa. Kata mitoni berasal dari kata ‘am’ (awalan am menunjukkan kata kerja) + ’7′ (pitu) yang berarti suatu kegiatan yang dilakukan pada hitungan ke-7. Upacara mitoni ini merupakan suatu adat kebiasaan atau suatu upacara yang dilakukan pada hari ke-245 hari atau 7-lapan atau 8bulan masa tumbuh kembang anak yang mengandung makna semoga si anak kelak senantiasa memperoleh keselamatan dan dapat meraih cita-cita dengan perjalanan yang mulus.
Di daerah-daerah di jawa terutama di Ngawi , tradisi piton-piton kini amat langka dijumpai. entah karena mengikuti budaya modern atau mungkin terlalu ribet,,,,,,
piton-piton buknlah hal syirik karena merupakan upaya pelestarian budaya yang bertujuan untuk berbagi rasa kebahagiaan sembari memohon doa agar cita-cita terwujud sesuai yang diharap. terakhir saya jumpai acara piton-piton di lakukan oleh keluarga pasangan Suwarto-Lilik M.H, beliau berdua merayakan acara piton-piton sebagai ungkapan rasa bersyukur dan juga turut melestarikan budaya yang kini mulai jarang di lakukan pasutri pada umumnya.
mandi dengan air kembang oleh sesepuh |
kurungan hias |
yang khas dalam adat piton-piton yakni si empunya acara mengundang anak-anak kecil (<10th). sebelum ritual dilakukan untuk yang pertama bayi di mandikan dengan air kembang setelah mandi dan berbaju, sibatita juga di beri gendongan yang isinya buku dan pensil. yang bertujuan semoga si anak kelak menjadi anak yang berilmu. untuk selanjutnya mempersiapkan kurungan ayam yang sudah dihias rancak yang kemudian digunakan untuk mengurung batita yang dirayakan. si batita dikurung dengan ayam jago. pada saat dikurung ada sesepuh yang memberi sebaran yang berupa beras kuning, dan uang logam. penyebaran uang logam inilah yang di nanti pra undangan cilik untuk berebut koin yang di sebar. walau tak seberapa nilai nominal yang disebar, tapi rasa senang ketika mendapat koin di antara kerumunan bocah-bocah bisa memberi kepuasan tersendiri.
upacara dilanjutkan dengan si batita yang di titah dengan kedua orang tuanya dengan menapaki 7 jadah(terbuat dari ketan) beda warna untuk kemudain menuntun si batita menaiki 7anak tangga yang juga dipersiapkan khusus. tangga tersebut terbuat dari tebu yang ujung atasnya terdapat bunga tebu. tiap-tiap anak tangga juga di beri potongan jadah beda warna. tangga tebu yang di naiki ini berujuan semoga si batita berumur 7lapan ini ketika melampoi perjalanan hidup selalu di beri kemudahan dan kelancaran dan semoga si batita dapat meraih cita-citanya setinggi langit. kehidupannya semakin keatas.
pra selamatan |
selamatan |
setelah rangkaian upacara selesai, dilanjutkan dengan do'a yang dipanjatkan kepada sang maha berhak ALLAH SWT yang di pimpin oleh sesepuh setempat yang pada inti do'anya semoga semua yang hadir dan keluarga yang melaksanakan adat piton-piton, diberi kebaikan dan keselamatan. tercapai semua cita-cita luhurnya di beri sukses atas segala pencapaian yang di tempuh,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
sebagai ungkapan rasa terimakasih, keluarga penyelenggara memberikan oleh-oleh untuk dibawa pulang,,,,,,,, nasi urap yang di bungkus daun pisang, nasi kuning, jajanan yang di kemas apik yang dalam kemasan terdapat uang Rp 1000,-.
pembagian bingkisan |
yang pasti pelestarian adat di lakukan sebagai upaya menghargai dan perwujudan rasa syukur kepada TUHAN YME. atas segala anugrah yang di berikan.
Langganan:
Postingan (Atom)